Kamis, 05 Desember 2013

Bapak Koperasi dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Koperasi di Indonesia

Sebelumnya, mari cari tau siapa yang memegang julukan Bapak Koperasi Indonesia dan sedikit perjalanan hidup beliau selama hidup.

Biografi
Namanya Mohammad Hatta, lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Hatta adalah satu-satunya anak laki-laki di antara enam saudara perempuannya yang lain. Ayahnya, H. Mohammad Djamil, sudah meninggal sejak Hatta masih berumur delapan bulan. Sejak memasuki masa remaja, Hatta sudah mulai tertarik dengan pergerakan. Perkumpulan pemuda mulai muncul di Indonesia mulai tahun 1916, seperti  Jong Java, jong Ambon, Jong Minahasa, dll. Hatta sendiri masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond dan menjabat sebagai bendahara.
Sebagai bendahara, ia pasti menyadari bahwa pentingnya arti keuangan bagi hidupnya sebuah perkumpulan. Ia menyadari bahwa keuangan yang sehat bagi suatu perkumpulan bisa terwujud jika para anggotanya mempunyai rasa tanggung jawab dan disiplin.
Sampai menyelesaikan studinya di negeri Belanda dan kembali ke Indonesia pada tahun 1932, Hatta semakin mengerti tentang politik dan pentingnya ekonomi. Kesibukannya setelah kembali ke Indonesia adalah  menulis berbagai artikel politik dan ekonomi serta melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader politik pada PPNI (Partai Pendidikan Nasional Indonesia).

Pengaruh Hatta terhadap Koperasi di Indoensia
Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat adalah alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Menurut Hatta, koperasi adalah lembaga ekonomi yang sangat cocok di Indonesia karena sifat masyarakat yan kekeluargaan.
Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan untuk membantu rakyatnya yang terlibat hutang dengan rentenir-rentenir. Belanda yang khawatir karna koperasi yang didirikan itu terlihat berkembang pesat dan khawatir akan dijadikan tempat pusat perlawanan, akhirnya mengeluarkan UU yang isinya memberatkan koperasi-koperasi yang berdiri. Usaha untuk mematikan usaha koperasi ini tidak hanya sekali saja karna Belanda benar-benar khawatir koperasi ini akan dijadikan tempat perlawanan terhadap mereka.
Sampai akhirnya Jepang yang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Jepang ikut mendirikan koperasi di Indonesia. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya berubah drastis dan dijadikan Jepang sebagai alat untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat.
Setelah perjuangan yang cukup lama sampai Indonesia merdeka, pada tahun 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres kopeasi yang pertama atas dorongan Mohammad Hatta. Kongres pertama ini dilaksanakan di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Kongres pertama ini menghasilkan beberapa poin penting, antara lain: Mendirikan sentral organisasi Koperasi rakyat; mengajukan berdirinya “Koperasi Desa”; menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi. Kemudian, pada tanggal Juli 1953, pergerakan koperasi Indonesia kembali mengadakan kongres yang kedua di Bandung. Kongres kedua tersebut menghasilkan beberapa poin penting: Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia; Sentral Organisasi Koperasi Rakyat diubah menjadi Dewan Koperasi Indonesia. Pada bulan September diadakan kembali kongres koperasi untuk ketiga kalinya di Jakarta. Poin-poin penting yang dihasilkan dari kongres ketiga adalah: Penyempurnaan Organisasi Gerakan Koperasi; menghimpun bahan untuk undang-undang perkoperasian.