Sebelumnya, mari cari tau siapa yang memegang julukan Bapak
Koperasi Indonesia dan sedikit perjalanan hidup beliau selama hidup.
Biografi
Namanya Mohammad Hatta, lahir di Bukittinggi pada tanggal 12
Agustus 1902. Hatta adalah satu-satunya anak laki-laki di antara enam saudara
perempuannya yang lain. Ayahnya, H. Mohammad Djamil, sudah meninggal sejak
Hatta masih berumur delapan bulan. Sejak memasuki masa remaja, Hatta sudah mulai
tertarik dengan pergerakan. Perkumpulan pemuda mulai muncul di Indonesia mulai
tahun 1916, seperti Jong Java, jong
Ambon, Jong Minahasa, dll. Hatta sendiri masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen
Bond dan menjabat sebagai bendahara.
Sebagai bendahara, ia pasti menyadari bahwa pentingnya arti
keuangan bagi hidupnya sebuah perkumpulan. Ia menyadari bahwa keuangan yang
sehat bagi suatu perkumpulan bisa terwujud jika para anggotanya mempunyai rasa
tanggung jawab dan disiplin.
Sampai menyelesaikan studinya di negeri Belanda dan kembali
ke Indonesia pada tahun 1932, Hatta semakin mengerti tentang politik dan
pentingnya ekonomi. Kesibukannya setelah kembali ke Indonesia adalah menulis berbagai artikel politik dan ekonomi
serta melakukan berbagai kegiatan politik, terutama pendidikan kader-kader
politik pada PPNI (Partai Pendidikan Nasional Indonesia).
Pengaruh Hatta
terhadap Koperasi di Indoensia
Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat adalah alat yang
efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Menurut
Hatta, koperasi adalah lembaga ekonomi yang sangat cocok di Indonesia karena
sifat masyarakat yan kekeluargaan.
Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja
di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit
dengan tujuan untuk membantu rakyatnya yang terlibat hutang dengan
rentenir-rentenir. Belanda yang khawatir karna koperasi yang didirikan itu
terlihat berkembang pesat dan khawatir akan dijadikan tempat pusat perlawanan,
akhirnya mengeluarkan UU yang isinya memberatkan koperasi-koperasi yang
berdiri. Usaha untuk mematikan usaha koperasi ini tidak hanya sekali saja karna
Belanda benar-benar khawatir koperasi ini akan dijadikan tempat perlawanan
terhadap mereka.
Sampai akhirnya Jepang yang menduduki Indonesia pada tahun
1942, Jepang ikut mendirikan koperasi di Indonesia. Awalnya koperasi ini
berjalan mulus, namun fungsinya berubah drastis dan dijadikan Jepang sebagai
alat untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat.
Setelah perjuangan yang cukup
lama sampai Indonesia merdeka, pada tahun 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan kongres kopeasi yang pertama atas dorongan Mohammad Hatta.
Kongres pertama ini dilaksanakan di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Kongres pertama ini menghasilkan beberapa poin
penting, antara lain: Mendirikan sentral organisasi Koperasi rakyat; mengajukan
berdirinya “Koperasi Desa”; menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi. Kemudian,
pada tanggal Juli 1953, pergerakan koperasi Indonesia kembali mengadakan
kongres yang kedua di Bandung. Kongres kedua tersebut menghasilkan beberapa
poin penting: Mengangkat Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia; Sentral
Organisasi Koperasi Rakyat diubah menjadi Dewan Koperasi Indonesia. Pada bulan
September diadakan kembali kongres koperasi untuk ketiga kalinya di Jakarta.
Poin-poin penting yang dihasilkan dari kongres ketiga adalah: Penyempurnaan
Organisasi Gerakan Koperasi; menghimpun bahan untuk undang-undang perkoperasian.
Sumber: http://www.tokohindonesia.com?biografi/article/285-ensiklopedi/257-bapak-koperasi-indonesia
Copyright ©
tokohindonesia.com