1. Etika menurut para ahli :
No
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
1
|
Abdullah
|
2006
|
Kata
etika berdasarkan etimologinya yang berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang bermakna kebiasaan atau
adat-istiadat.
|
2
|
H.
A. Mustafa
|
-
|
Etika
adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran
|
3
|
H. Burhanudin Salam
|
-
|
Cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai norma dan moral yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya
|
4
|
K.
Bertens
|
-
|
Etika
adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
|
5
|
Kamus Besar Bahasa
Indonesia
|
1995
|
Etika
adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
|
6
|
O.P. Simorangkir
|
-
|
Etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
|
7
|
Prof.
DR. Franz Magnis Suseno
|
-
|
Etika
adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan
pada tindakan manusia
|
8
|
Sidi Gajalba
|
-
|
Etika
adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
|
9
|
Suseno
|
1987
|
Etika
adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
|
10
|
W.
J. S. Poerwadarminto
|
-
|
Etika
adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)
|
2. Egois menurut para ahli :
No
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
1
|
Farid Poniman, Indrawan
Nugroho dan Jamil Azzaini
|
2007
|
Egois
adalah orang yang hanya memikirkan diri sendiri. Dia tidak peduli pada nasib
orang lain. Kecerdasan emosionalnya rendah. Dia tidak disenangi banyak orang.
Bila berbicara ia tak peduli dengan perasaan orang lain. Bila ada pembagian
sesuatu ia mementingkan dirinya sendiri. Ia tak pernah berpikir bahwa
perbuatannya menyebabkan banyak orang yang dirugikan.
|
2
|
Friedrich Wilhelm Nietche
|
-
|
Teori
eogisme atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich Wilhelm Nietche yang
merupakan pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori
Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat
keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada
diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan
merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan
diri sendiri.
|
3
|
Heribertus Gunawan
|
-
|
hanya
peduli dengan dirinya sendiri, hanya berfokus pada kesejahteraan dirinya
sendiri tanpa peduli orang lain
|
4
|
Jenny Teichman
|
1998
|
Egoisme
dapat dirumuskan baik dalam arti praktis maupun dalam arti teoritis. Egoisme
praktis merupakan perilaku yang diwarnai cinta diri yang sistematik. Egoisme
teoritis merupakan teori yang mendasarkan moralitas pada kepentingan diri.
|
5
|
Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)
|
-
|
Egoisme
adalah tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri
sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain
|
6
|
Max Stirner
|
-
|
Max
Stirner memandang Egoisme sebagai tujuan hidup.
|
7
|
Michele Borba, Ed.D
|
-
|
Mereka
selalu menginginkan segala sesuatu sesuai dengan cara mereka, meletakkan
kebutuhan dan urusan mereka di atas yang lainnya, dan jarang sekali
mempertimbangkan perasaan orang lain
|
8
|
Risa Kolopaking
|
-
|
kegiatan
yang dilakukan masih terpusat pada dirinya sendiri. Sifat individunya masih
sangat dominan. Ini terlihat dari cara dia yang selalu mendahulukan dirinya
|
9
|
Sigmund freud
|
|
kepribadian yang mendapat dorongan dari
prinsip kesenengan, untuk memperoleh kepuasan segera dari semua keinginan,
dan kebutuhan
|
10
|
Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
|
-
|
Egoisme
merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya
menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu
tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang
dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah
"egois". Lawan dari egoisme adalah altruisme.
|
3. Basis teori etika :
1. Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam
hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan
dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah
dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu.
a. Egoisme etis
Inti
pandangan dari egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.
b. Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin
yaitu utilis yang memiliki arti
bermanfaat.
Menurut
toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi seluruh
masyarakat ( The greatest happiness of
the greatest number ).
2.
Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika
terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak
karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi
sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
3. Teori Hak
Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak
merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak ini merupaka suatu aspek dari
teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas
martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak
sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. Teori Keutamaan ( Virtue )
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak
seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah
diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik
secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu
kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang baik.
Referensi :