Juni 2013, Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp. 2000. Yang mengakibatkan kerusuhan dibelahan wilayah Indonesia. Kemudian pemerintah memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk rakyat
miskin. Kenaikan BBM ini, atas faktor ekonomi global dan memberikan BLSM. Namun,
seorang aktor PDI-P mengungkapkan bahwa ini hanya "drama politik".
"Efektifan BLSM untuk rakyat saat ini dengan adanya kenaikan harga BBM?"
Tidak efektif. BLSM ini tidak tepat sasaran.
Hampir rakyat yang bermata pencaharian seperti nelayan dan
petani tidak semua terdaftar sebagai penerima BLSM, melainkan rakyat yang
dikategorikan mampu yang menerima BLSM tersebut. Semua ini disebabkan menko
perekonomian Hatta Rajarsa, terkait adanya kesalahan dalam pendataan alamat dan
tidak adanya tambahan BLSM.Sumber : Kompas.com